Kota Sawahlunto adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota yang terletak 95 km sebelah timur laut kota Padang ini, dikelilingi oleh 3 kabupaten di Sumatera Barat, yaitu kabupaten Tanah Datar, kabupaten Solok, dan kabupaten Sijunjung. Kota Sawahlunto memiliki luas 273,45 km² yang terdiri dari 4 kecamatan dengan jumlah penduduk lebih dari 54.000 jiwa. Pada masa pemerintah Hindia Belanda, kota Sawalunto dikenal sebagai kota tambang batu bara. Kota ini sempat mati, setelah penambangan batu bara dihentikan.
Saat ini kota Sawahlunto berkembang menjadi kota wisata tua yang multi etnik, sehingga menjadi salah satu kota tua terbaik di Indonesia. Di kota yang didirikan pada tahun 1888 ini, banyak berdiri bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda. Sebagian telah ditetapkan sebagai cagar budaya
oleh pemerintah setempat dalam rangka mendorong pariwisata dan
mencanangkan Sawahlunto menjadi "Kota Wisata Tambang yang Berbudaya".
-rujukan wikipedia-
Pandangan dalam bagunan yang dahulu-nya ialah pejabat batu bara
Di belakang (bumbung) dahulu-nya ialah kediaman pekerja buru
Banyak pekerja pribumi
didatangkan ke Sawahlunto untuk dipekerjakan dalam lubang-lubang tambang
di bawah tanah. Ingalah ‘Lubang Suro’ di lokasi tambang batubara
Sawahlunto yang terkenal banyak memakan korban itu. Kebanyakan di antara
pekerja tambang itu adalah para tahanan pribumi yang berasal dari
berbagai etnis di Nusantara. Mereka inilah yang kemudian terkenal dengan
sebutan “urang rantai”. Tak terkecuali sebagian dari pemberontak
komunis Silungkang (1927) juga di kirim ke tambang batubara di
Swahlunto, sebagaimana direfleksikan oleh Bachtiar Djamily dalam
novelnya Orang rantai dari Silungkang (Djakarta: Tekad, 1963). Sejarah perjalanan tambang batubara di Sawahlunto dapat dibaca dalam disertasi Erwiza Erman, Miners, managers and the state: a socio-political history of the Ombilin coal-mines, West Sumatra, 1892-1996 (Universiteit van Amsterdam, 1999).
Terowong yang telah dikeringkan air
Bagi yang belum pernah melihat/memegang arang batu..rasai-nya
Bandar Sawahlunto, westsumatra
(*)
Pintu masuk ke dalam terowong yang sentiasa dikunci*
Pak Awien sentiasa setia menemani pengunjung batu bara*
* rujukan google
No comments:
Post a Comment