Tuesday, 27 March 2012

Sawahlunto - Kota 124 tahun usia

Kota Sawahlunto adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota yang terletak 95 km sebelah timur laut kota Padang ini, dikelilingi oleh 3 kabupaten di Sumatera Barat, yaitu kabupaten Tanah Datar, kabupaten Solok, dan kabupaten Sijunjung. Kota Sawahlunto memiliki luas 273,45 km² yang terdiri dari 4 kecamatan dengan jumlah penduduk lebih dari 54.000 jiwa. Pada masa pemerintah Hindia Belanda, kota Sawalunto dikenal sebagai kota tambang batu bara. Kota ini sempat mati, setelah penambangan batu bara dihentikan.
Saat ini kota Sawahlunto berkembang menjadi kota wisata tua yang multi etnik, sehingga menjadi salah satu kota tua terbaik di Indonesia. Di kota yang didirikan pada tahun 1888 ini, banyak berdiri bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda. Sebagian telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah setempat dalam rangka mendorong pariwisata dan mencanangkan Sawahlunto menjadi "Kota Wisata Tambang yang Berbudaya". 
-rujukan wikipedia-

 Pandangan dalam bagunan yang dahulu-nya ialah pejabat batu bara


Di belakang (bumbung) dahulu-nya ialah kediaman pekerja buru

Banyak pekerja pribumi didatangkan ke Sawahlunto untuk dipekerjakan dalam lubang-lubang tambang di bawah tanah. Ingalah ‘Lubang Suro’ di lokasi tambang batubara Sawahlunto yang terkenal banyak memakan korban itu. Kebanyakan di antara pekerja tambang itu adalah para tahanan pribumi yang berasal dari berbagai etnis di Nusantara. Mereka inilah yang kemudian terkenal dengan sebutan “urang rantai”. Tak terkecuali sebagian dari pemberontak komunis Silungkang (1927) juga di kirim ke tambang batubara di Swahlunto, sebagaimana direfleksikan oleh Bachtiar Djamily dalam novelnya Orang rantai dari Silungkang (Djakarta: Tekad, 1963). Sejarah perjalanan tambang batubara di Sawahlunto dapat dibaca dalam disertasi Erwiza Erman, Miners, managers and the state: a socio-political history of the Ombilin coal-mines, West Sumatra, 1892-1996 (Universiteit van Amsterdam, 1999).



Terowong yang telah dikeringkan air

Bagi yang belum pernah melihat/memegang arang batu..rasai-nya


 Bandar Sawahlunto, westsumatra 

 (*)

 
Pintu masuk ke dalam terowong yang sentiasa dikunci*

Pak Awien sentiasa setia menemani pengunjung batu bara*

* rujukan google

No comments:

Post a Comment